Mulut Kering? Waspadai Penyakit Xerostomia Sejak Dini

Penyakit Xerostomia terdengar asing bagi beberapa orang. Meski begitu, penyakit ini hampir dialami oleh setiap orang. Xerostomia merupakan penyakit yang menyerang di area bibir dan mulut. Kebanyakan orang mengenalnya sebagai penyakit mulut kering. Sementara Xerostomia merupakan nama ilmiahnya. Penyakit tersebut dapat menyerang sesekali waktu. Sebagai contoh pada saat gugup maupun cemas.

Tahukah Anda bahawa kondisi mulut kering bisa menjadi tanda kesehatan sedang terganggu. Pasalnya beberapa penyakit yang menyerang tubuh juga ditandai dengan adanya mulut kering. Oleh sebab itu, meski terdengar sepele namun sebenarnya kondisi mulut kering bisa berbahaya. Xerostomia juga menyerang orang tua, terlebih pada wanita dewasa yang kurang menjaga kesehatan dan kebersihan mulut setiap saat. 

Penyakit Xerostomia apabila dibiarkan juga berdampak pada kesehatan gigi. Hal ini terjadi lantaran kurangnya cairan ludah atau air liur. Cairan ludah memiliki peran penting dalam membantu membatasi pertumbuhan bakteri. Air liur juga efektif mencegah kerusakan pada gigi dan membersihkan sisa makanan serta plak. Apabila produksi air liur terganggu besar kemungkinan dapat memunculkan penyakit lain. 

Penyakit radang gusi, infeksi jamur di mulut dan gigi berlubang diakibatkan oleh kurangnya produksi air liur. Enzim yang terdapat pada cairan ludah biasanya bermanfaat untuk proses pencernaan. Apabila enzim tersebut minim maka proses pencernaan dalam tubuh juga ikut terganggu. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya Anda mewaspadai mulut yang kering sejak dini. 

Penyakit Xerostomia
Sumber Gambar: pixabay.com

Pengertian Penyakit Xerostomia


Penyakit xerostomia merupakan istilah medis untuk kondisi mulut kering yang diakibatkan oleh kekurangan cairan ludah. Mulut kering bisa terjadi apabila kelenjar ludah tidak memproduksi alir liur. Kondisi tersebut juga bisa menyerang Anda saat produksi air liur tidak cukup. Xerostomia atau mulut kering juga bisa mengakibatkan gejala penyakit lain. Seperti sariawan, bibir pecah-pecah dan lidah kasar. 

Dalam dunia medis, kondisi Xerostomia bisa dikategorikan sebagai kondisi yang serius. Pada kasus tertentu, xerostomia juga menjadi gejala masalah medis lain yang membutuhkan perawatan intesif. Bila tidak diobati dengan tepat kondisi mulut kering juga menyebabkan komplikasi. Penyakit komplikasi yang masih berkaitan dengan Xerostomia yaitu kerusakan gigi. 

Xerostomia yang menyerang penderitanya dapat menimbulkan bau mulut. Hal ini dikarenakan bakteri di dalam mulut lebih cepat berkembang biak. Selain itu, pengobatan yang salah justru membuat penyakit tersebut menjadi lebih parah. Misalnya saja pemakaian obat kumur yang memiliki kandungan alkohol. Lebih dari itu, penderita Xerostomia juga tidak jarang mengalami gangguan nutrisi lantaran susah menguyah. 

Faktor Penyebab Xerostomia


Ada berbagai macam faktor yang menyebabkan seseorang dapat terkena penyakit Xerostomia. Obat menjadi faktor pertama yang sering diabaikan. Mengonsumsi obat resep maupun obat bebas sama-sama memiliki resiko menyebabkan mulut kering. Beberapa jenis obat yang memicu mulut kering yaitu obat antidiare, antihistamin, obat hipertensi, relaksan otot, obat kontinen kemih, obat penyakit Parkinson dan antidepresan. 

Faktor kedua yaitu umur, orang dewasa memiliki presentase yang tinggi dalam hal konsumsi obat. Sehingga pengobatan tersebut memicu munculnya penyakit bibir kering. Faktor selanjutnya yaitu pengobatan pada penderita kanker. Pengobatan kanker sedikit banyak dapat menyebabkan produksi air liur menjadi berkurang. Oleh karena itu, bibir penderita kanker akan terlihat kering. 

Xerostomia juga terjadi karena konsumsi alkohol dan rokok. Kandungannya meningkatkan kondisi mulut kering. Apabila hal ini dibarengi dengan penyalahgunaan obat, maka mulut kering semakin parah. Penggunaan obat metamfetamin mengakibatkan mulut kering dan kerusakan gigi. Kondisi yang demikian dikenal dengan sebutan mulut met. Faktor lainnya misalnya penuaan dan olahraga yang dilakukan di bawah terik matahari. 

Cara Mengatasi Xerostomia


Mengatasi penyakit Xerostomia dapat dilakukan dengan banyak cara. Untuk menghindari bibir kering sebaiknya minuman yang dikonsumsi tidak mengandung karbonasi dan gula. Apabila gemar mengunyah permen karet sebaiknya yang mengandung xylitol. Obat kumur yang digunakan juga harus dipastikan tidak mengandung bahan alkohol. Sementara itu, bagi Anda yang menggunakan gigi palsu sebaiknya lepaslah saat hendak tidur. 

Beberapa orang juga dianjurkan mengonsumsi seledri dan wortel karena kandunganya yang bermanfaat untuk mulut. Bernapas dengan hidung juga menjadi teknik terbaik untuk menghindari mulut kering. Kemudian kamar tidur yang digunakan harus memiliki udara lembab. Hal ini untuk membantu mengutangi gejala yang muncul akibat mulut kering saat tidur. Untuk melembabkan udara kamar tidur dapat ditambahkan humidifier. 

Xerostomia juga dapat diatasi dengan menghindari kebiasaan buruk. Tiap orang terkadang tidak sadar telah melalukan aktivitas yang justru kurang menyehatkan. Oleh sebab itu, cobalah mengindari rokok, makanan manis,asam, kering, dan pedas. Bagi wanita yang melakukan perawatan hindari berlebihan menggunakan astringen. Selain itu, dukung pencegahan Xerostomia dengan mengurangi konsumsi kopi setiap harinya. 

Jadi, Xerostomia bukanlah penyakit ringan meskipun kerap terjadi pada kebanyakan orang. Menyepelekan penyakit bibir kering bisa jadi merugikan kesehatan. Apalagi bibir kering adalah indikasi gejala munculnya penyakit berat seperti kerusakan gigi. Untuk menghindari komplikasi mulut kering sebaiknya Anda mewaspadai gejala dan pencegahannya. Dengan demikian, penyakit Xerostomia tidak mengancam kesehatan Anda. 

Referensi

- https://doktersehat.com/mulut-kering-gejala-penyebabnya/
- https://www.alodokter.com/mulut-kering


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel