Inilah alasan mengapa vape tidak lebih baik dari rokok

Vape atau rokok elektrik adalah sebuah trend yang baru baru ini meraih popularitas khususnya di kalangan anak muda dan penikmat rokok. Vape dianggap sebagai sebuah solusi yang lebih baik daripada rokok pada umumnya karena di-klaim lebih aman dan lebih “sehat” dari rokok. Namun ternyata klaim yang digadang-gadang oleh perusahaan produsen vape dan larutan untuk vape bertolak belakang dengan peringatan yang akhir-akhir ini oleh dua lembaga besar kesehatan di Amerika.

Centers for Disease Control and Prevention atau biasa disebut CDC mengeluarkan peringatan kepada masyarakat agar memilih untuk tidak menggunakan rokok elektrik. Badan kesehatan lain yang bernama US Food and Drug Administration juga mengeluarkan peringatan yang hampir sama agar para pengguna rokok elektrik untuk tidak membeli dengan “sembarangan” serta memodifikasi rokok elektrik untuk tujuan dan penggunaan zat tertentu. Peringatan ini dikeluarkan seiring dengan ditemukannya fakta baru mengenai efek rokok elektrik untuk kesehatan.

Saat ini, setidaknya ada 6 kematian yang disebabkan oleh rokok elektrik di 6 negara bagian serta 380 kasus penyakit pernafasan akut yang berkaitan dengan rokok elektrik di Amerika serikat. Belum diketahui pasti mengapa hal ini bisa terjadi. Tetapi para ahli setidaknya telah mengantongi beberapa efek buruk vaping bagi kesehatan, mulai dari berbagai penyakit pernafasan hingga kecelakaan yang tidak terduga. Namun sebelumnya kita perlu mengetahui apa sebenarnya vaping itu.

Inilah alasan mengapa vape tidak lebih baik dari rokok
Sumber Gambar: pixabay


Apa itu vape atau vaping?

Vape adalah sebuah alat yang memanaskan dan menguapkan sebuah larutan atau cairan yang ditujukan untuk dihirup. Di sisi lain, rokok elektrik atau e-cigarette adalah sebuah jenis vape yang menggunakan larutan yang mengandung nikotin. Sebagai informasi tambahan, alat vape juga bisa digunakan untuk mengkonsumsi ganja.

Sebuah alat vape sendiri sebenernya sudah dapat membahayakan di keadaan tertentu, tetapi yang paling mengkhawatirkan sebenarnya adalah larutan digunakan dalam vape sendiri. Sebagian besar larutan vape terdiri dari senyawa yang dapat meracuni fungsi hati dan paru-paru serta menyebabkan kanker seperti Formaldehyde. Selain itu, larutan vape juga mengandung nikotin yang dapat menyebabkan kecanduan seperti yang ditemui di rokok konvensional.

Lalu mengapa masih ada orang yang menggunakan vape?

Jawabannya sederhana, pemasaran. Pada dasarnya, rokok elektrik diiklankan sebagai sebuah alternatif dari rokok yang lebih “sehat”. Namun nyatanya, sebuah produsen vape bernama JUUL akhir-akhir ini mendapat teguran dari otoritas kesehatan setempat karena melanggar peraturan dengan mengiklankan produk mereka sebagai pilihan yang lebih sehat daripada rokok, tanpa persetujuan otoritas setempat. Bukan hanya hal itu saja, produk vape juga sering digadang-gadang sebagai alat pendukung untuk berhenti merokok. Vape dianggap dapat membantu seorang pecandu rokok untuk berhenti dari rokok sepenuhnya. Namun tetap saja, keuntungan ini hanya bisa didapat bagi orang yang benar-benar berniat untuk berhenti merokok dan juga sedang mengikuti program berhenti merokok yang sangat ketat. Meskipun vaping dianggap lebih baik, nyatanya vaping masih merupakan kebiasaan yang sangat tidak sehat. Bahkan CDC juga memberi peringatan agar masyarakat belum pernah menyentuh produk rokok, konvensional atau elektrik, untuk sama sekali tidak mencobanya atau memulai kebiasaan tersebut.

Jika demikian, apa sebenarnya bahaya vape atau vaping?


Terdapat beberapa bahaya vaping yang perlu diwaspadai, antara lain :

Vape dapat menimbulkan berbagai penyakit pernafasan

Vape merupakan tren yang baru-baru ini mengemuka (2011-sekarang). Maka dari itu, riset jangka panjang mengenai efek vaping belum bisa diketahui. Meskipun demikian, ternyata efek jangka pendek yang ditimbulkan sudah cukup berbahaya. Salah satu efek dari vape yang nyata adalah lumpuhnya silia pada paru-paru manusia. Silia merupakan semacam benda berbentuk bulu halus yang terdapat di saluran paru-paru manusia. Silia befungsi untuk menangkan mikroba dan benda-benda asing untuk keluar dari paru-paru. Apabila silia ini lumpuh dan tidak bisa melindungi paru-paru dengan baik, risiko paru-paru terkena infeksi seperti pneumonia meningkat drastis. Laporan juga menyatakan bahwa adanya peningkatan risiko terkena penyakit paru-paru serius.

Vaping sangat berbahaya untuk kesehatan kardiovaskular

Adanya nikotin pada vape berperan besar untuk menimbulkan penyakit kardiovaskular, khususnya jantung. Banyak efek negatif nikotin yang sudah diketahui seperti serangan jantung, stroke hingga kematian jantung secara mendadak. Selain itu, nikotin juga dikenal dapat menyebabkan penyakit darah tinggi dan kolestrol. Sebuah studi juga menyimpulkan bahwa cairan rokok elektrik bisa menyebabkan disfungsi sel endotelial yang dapat menimbulkan berbagai penyakit kardiovaskular.

Alat vaping juga bisa meledak saat digunakan

Selama ini larutan vape dinyatakan berbahaya karena dapat menyebabkan berbagai penyakit, namun nyatanya alat vaping sendiri juga sama berbahayanya. Hal ini dibuktikan melalui meningkatnya kasus alat vape yang meledak. Hal ini bisa disebabkan oleh kesalahan pengguna bahkan hingga kesalahan manufaktur.

Melalui berbagai hal yang sudah diulas, banyak hal yang sudah patut kita waspadai dari vaping. Namun sayangnya, banyak orang masih beranggapan bahwa vape itu lebih baik walaupun nyatanya kebiasaan vaping sama sekali bukan kebiasaan yang sehat. Maka dari itu, bagi anda yang sudah mengetahui bahaya vaping dan rokok, mari berhenti dari kebiasaan tersebut demi kehidupan yang lebih baik. Semoga bermanfaat!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel