Jika Menderita PCOS (Polycytic Ovary Syndrome), Ini Yang Harus Dilakukan

PCOS (Polycytic Ovary Syndrome) atau penyakit sindrom ovarium polikistik adalah terganggunya fungsi ovarium wanita pada usia subur akibat tidak seimbangnya hormon estrogen dan hormon progesteron di dalam tubuh.

Biasanya di dalam ovarium wanita yang menderita PCOS, terdapat kista berukuran kecil. Meskipun tidak berbahaya, kista ini akan membuat ovarium membesar dan membuat hormon di dalam tubuh menjadi tidak seimbang. 

pcos
Sumber Gambar: medicalnewstoday.com

Gejala

Gejala yang timbul antara penderita PCOS yang satu dengan penderita yang lainnya berbeda-beda. Tetapi secara umum, gejala dari penyakit ini adalah mengalami resistensi insulin, depresi, kista yang ada semakin membesar, dan kulit menjadi berjerawat atau berminyak.

Selain itu, ada juga gejala lain, seperti menstruasi tidak teratur (dilihat dari jumlah darah menstruasi yang keluar lebih banyak atau frekuensi menstruasi yang lebih sedikit selama satu tahun), mudah lelah, kenaikan berat badan, rambut di kepala menipis atau rontok, sulit hamil, serta pertumbuhan rambut yang berlebihan di bokong, dada, punggung, atau wajah.

Penyebabnya Adalah ...

Meskipun belum diketahui secara pasti penyebabnya, ada beberapa hal yang dapat memicu seseorang menderita PCOS, di antara adalah sebagai berikut.

1. Herediter

Herediter atau faktor genetik dianggap menjadi salah satu faktor seorang wanita terkena PCOS. Jika memiliki riwayat PCOS, mungkin dari ibu atau saudara perempuan, seorang wanita memiliki resiko yang lebih besar terkena PCOS.

2. Peradangan

Peradangan yang dialami oleh penderita PCOS akan membuat polikistik ovarium terstimulus sehingga memproduksi hormon androgen.

3. Resistensi Insulin

Resistensi insulin akan memacu tubuh memproduksi insulin dalam jumlah banyak sehingga dapat menyebabkan obesitas dan mengganggu pembuahan normal.

4. Ketidakseimbangan Hormon

Ketidakseimbangan hormon yang dialami oleh penderita PCOS akan membuat hormon lutein dan hormon testosterone meningkat serta kadar globulin pengikat hormon seksual (SHBG) menurun.

Diagnosis

Untuk mengidentifikasi penyakit dan mengetahui kondisi penderita PCOS, dokter akan melakukan beberapa hal, seperti melakukan pemeriksaan fisik (mencatat keadaan kulit, berat badan, tinggi badan, tekanan darah, menghitung indeks massa tubuh, serta memeriksa kelenjar tiroid, payudara, perut, dan reproduksi wanita).

Selain itu, dokter juga akan melakukan tes darah untuk mengukur kadar gula darah, kadar hormon, dan kadar kolesterol. Dokter juga akan melakukan tes ultrasound untuk mengetahui ketebalan dinding uterus dan jumlah kista di dalam ovarium.

Komplikasi

Saat mengalami gejala-gejala yang mengarah pada PCOS, segeralah memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan lebih cepat.

Jika dibiarkan, PCOS akan semakin parah dan menyebabkan komplikasi penyakit, seperti membuat kadar lemak dalam darah tidak normal, depresi, diabetes tipe 2, gangguan menstruasi seperti pendarahan abnormal dari rahim, hipertensi termasuk saat hamil, infertilitas, kadar kolesterol meningkat, kanker endometrium (kanker lapisan pada rahim), perlemakan hati non-alkoholik, sindrom metabolik, dan sleep apnea.   

Pengobatan

Ada beberapa pengobatan yang akan dilakukan oleh dokter terhadap penderita PCOS (Polycytic Ovary Syndrome), di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Medikamentosa

Medikamentosa adalah pengobatan dengan memberikan penderita PCOS obat-obatan, seperti obat untuk membuat siklus menstruasi menjadi lebih teratur seperti pil progesterone dan pil estrogen, obat untuk mengurangi pertumbuhan rambut berlebih seperti pil KB, obat untuk menstimulus ovulasi seperti clomiphen, dan obat untuk menurunkan kadar gula darah seperti metformin.

2. Operasi

Pengobatan dengan cara operasi akan dilakukan jika penderita yang sudah melakukan pengobatan dengan medikamentosa tidak kunjung mengalami ovulasi. Dengan operasi LOD (Laparoscopic Ovarian Drilling), dokter akan mengurangi kista yang ada di dalam ovarium.

3. Mengubah Gaya Hidup


PCOS (Polycytic Ovary Syndrome)
Sumber Gambar: pixabay.com
Dokter akan meminta penderita PCOS untuk berolahraga dan menjalankan diet rendah kalori untuk menurunkan berat badan. Selain itu, dokter juga akan meminta penderita untuk berhenti merokok.

Hal Yang Tidak Boleh Dilakukan

Jika seorang wanita menderita PCOS, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan agar kondisinya tidak menjadi parah. Beberapa hal tersebut adalah sebagai berikut.

1. Mengonsumsi Makanan Yang Tinggi Gula

Biasanya, penderita PCOS juga mengalami resistensi insulin sehingga tubuh tidak dapat mengolah gula dalam darah secara maksimal. Oleh karena itu, penderita PCOS tidak boleh mengonsumsi makanan yang tinggi gula, seperti makanan berkarbohidrat, atau makanan olahan karena dapat meningkatkan kadar gula dalam darah.

2. Melewatkan Jadwal Kontrol Ke Dokter

Saat melakukan konsultasi pertama kali, penderita PCOS akan diberikan jadwal kontrol ulang oleh dokter yang bersangkutan. Hal ini dilakukan untuk memantau perkembangan kesehatan penderita dan untuk menghindari terjadinya komplikasi. Agar hasilnya maksimal, penderita tidak boleh melewatkan jadwal kontrol ke dokter yang sudah ditentukan.

3. Bermalas-Malasan

Penderita PCOS harus tetap melakukan aktivitas fisik, termasuk olahraga, agar metabolisme tubuh meningkat dan memaksimalkan kinerja insulin.

4. Merokok

Merokok memang sangat mengganggu, bahkan merugikan, kesehatan. Wanita yang menderita PCOS sangat disarankan untuk tidak merokok. Hal ini dilakukan agar kondisi kesehatan penderita tidak semakin parah.

5. Menyepelekan Waktu Tidur

Tidur menjadi saat-saat yang penting untuk mengistirahatkan tubuh setelah lelah beraktivitas. Tetapi sayangnya, masih banyak orang yang menyepelekan waktu tidur. Hal ini justru dapat memicu obesitas, termasuk PCOS.

6. Tidak Teratur Mengonsumsi Obat

Salah satu pengobatan untuk mengatasi PCOS adalah dengan pemberian obat-obatan. Penderita harus disiplin dan teratur dalam mengonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh dokter agar obat-obatan tersebut dapat bekerja secara efektif.

7. Tidak Mencatat Siklus Atau Jadwal Menstruasi

Biasanya, penderita PCOS memiliki siklus atau jadwal menstruasi yang tidak teratur. Maka dari itu, memiliki catatan tentang siklus atau jadwal menstruasi sangatlah penting, baik untuk penderita PCOS maupun wanita yang sehat. Hal ini untuk mengetahui kondisi kesehatan, terutama kesehatan alat-alat reproduksi.

Pola Makan Yang Dianjurkan

Meskipun mengidap PCOS, penderita tetap dapat menikmati makanan lezat dan menggugah selera dengan mengikuti pola makan berikut ini.

1. Memperbanyak Asupan Vitamin D

Biasanya, penderita PCOS juga mengalami gejala obesitas dan resistensi insulin. Untuk meringakan gejala tersebut, penderita harus memperbanyak asupan vitamin D yang dapat berasal dari paparan sinar matahari dan makanan.

2. Memperbanyak Porsi Sarapan

Menurut penelitian, wanita yang memperbanyak porsi sarapan dan memiliki pola makan yang teratur dapat menurunkan sekresi testosterone dan resistensi insulin. Hal ini tentu saja dapat memperkecil atau mencegah penyakit PCOS.

3. Mengonsumsi Makanan Yang Memiliki Indeks Glikemik Rendah

Salah satu hal yang dapat memicu terjadinya resistensi insulin adalah makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi. Untuk mengatasi atau mencegah PCOS, konsumsilah makanan yang mengandung indeks glikemik rendah, seperti oatmeal, beras merah, serta buah dan sayuran segar.

PCOS (Polycytic Ovary Syndrome) dapat menyerang wanita di segala usia, baik usia muda maupun usia tua. Agar tidak terkena PCOS, para wanita sangat disarankan untuk menjalankan pola hidup sehat dengan istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, olahraga secara teratur, dan tidak merokok.

Referensi:

  • https://alodokter.com/pcos
  • https://doktersehat.com/apa-itu-pcos-polycystic-overy-syndrome/amp/
  • https://hellosehat.com/kehamilan/kesuburan/apa-itu-pcos-polycystic-ovary-syndrome/amp/
  • https://hellosehat.com/kehamilan/kesuburan/yang-tidak-boleh-dilakukan-wanita-pcos/amp/
  • https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/tips-pols-makan-untuk-mengatasi-pcos/
  • https://honestdocs.id/polycystic-overy-syndrome.amp
  • https://honestdocs.id/polycystic-overy-syndrome-pcos.amp

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel