Kenali Bahaya Infeksi Vagina saat Hamil dan Cara Pencegahannya

Infeksi vagina saat hamil biasanya dipengaruhi oleh daya tahan tubuh bumil yang melemah, sehingga mudah terserang infeksi. Anda mungkin akan bertanya-tanya dan merasa khawatir dengan kondisi janin atau diri Anda sendiri ketika terjadi infeksi pada vagina. Berbahaya atau tidaknya tidak bisa disamaratakan antara satu bumil dengan bumil lainnya, karena ada beberapa faktor yang memengaruhinya. 

Ibu hamil memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami infeksi vagina, karena sistem kekebalan yang sedang tidak prima. Beberapa keluhan yang biasa disampaikan, antara lain keputihan, muncul bau tidak sedap pada vagina, dan gatal-gatal pada kemaluan bisa menjadi tanda bahwa terjadi infeksi vagina saat hamil. Gejala ini mungkin juga dialami oleh wanita yang tidak hamil, karena mengalami infeksi vagina juga. 

Mengingat kondisi ibu hamil yang sedang tidak prima, membuat bumil harus lebih cermat dalam melakukan penanganan infeksi vagina saat hamil. Apabila tidak segera dilakukan pengobatan atau penanganan, kondisi tersebut bisa berkembang menjadi lebih parah hingga menyebabkan masalah kesehatan bagi janin dalam kandungan. Anda tidak mau, bukan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada janin?

Infeksi Vagina saat Hamil
Sumber Gambar : pixabay.com

Infeksi Vagina Akibat Jamur


Infeksi vagina saat hamil bisa disebabkan oleh jamur, karena kadar hormon kehamilan yang meningkat. Semakin tinggi hormon tersebut maka vagina akan lebih banyak memproduksi zat gula atau glikogen. Zat inilah yang membuat jamur mudah tumbuh di sekitar vagina. Untuk mengetahui apakah jamur menjadi penyebab infeksi vagina yang Anda alami, ada beberapa gejala yang bisa menjadi tanda.

Terdapat tiga tanda jika Anda mengalamiinfeksi vagina saat hamil akibat jamur, yaitu nyeri ketika berhubungan seksual dan saat buang air kecil, vagina dan bagian sekitarnya terasa nyeri, gatal, perih dan berwarna kemerahan. Selain itu, tanda yang lain adalah keluarnya cairan berwarna putih dan kental dari vagina, namun cairan ini tidak berbau. 

Sebenarnya, infeksi vagina akibat jamur biasa dialami oleh ibu hamil, terutama pada trimester kedua kehamilan. Meskipun tidak berbahaya, gejala yang timbul membuat rasa tidak nyaman. Kondisi ini juga bisa menyebabkan sariawan pada bayi yang baru lahir, apabila bayi bersentuhan dengan jamur di vagina ketika dilahirkan. Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang tepat dan tidak boleh sembarangan memiliki obat infeksi vagina saat hamil. 

Infeksi Vagina Akibat Bakteri


Selain jamur, bakteri juga bisa menjadi penyebab infeksi vagina saat hamil. Pada kondisi normal, vagina dilindungi oleh bakteri baik. Terganggunya pertumbuhan bakteri baik atau jumlahnya yang berkurang akan membuat bakteri jahat tumbuh lebih banyak. Kondisi ini disebut sebagai bacterial vaginosis (BV) atau vaginosis bakterialis. 

Untuk terhindar dari infeksi vagina saat hamil ini, Anda bisa menghindari pemakaian pembersih vagina, konsumsi antibiotik, hubungan seksual berisiko dan dan perubahan hormon saat hamil. Sebagian wanita yang menderita infeksi ini tidak merasakan gejala apa pun, namun beberapa orang juga merasakan gejala, seperti nyeri saat buang air kecil, keluar cairan berbau amis, dan timbul rasa perih atau gatal. 

Berbeda dengan infeksi akibat jamur, infeksi vagina saat hamil akibat bakteri ini bisa memberikan risiko yang lebih berbahaya apabila tidak segera ditangani dengan baik. Komplikasi kehamilan bisa terjadi, seperti bayi lahir prematur, keguguran, radang panggul setelah melahirkan dan bayi lahir dengan berat badan rendah. Oleh karena itu, Anda harus lebih memperhatikan penanganan yang tepat dari infeksi ini. 

Cara Penanganan Infeksi Vagina saat Hamil


Ketika hamil, Anda tidak boleh sembarangan mengonsumsi obat atau pun melakukan penanganan tanpa mempertimbangkan kondisi janin. Terdapat beberapa pencegahan infeksi vagina saat hamil, seperti menggunakan celana dalam yang longgar dan terbuat dari katun, tidak menggunakan cairan pembersih kewanitaan atau sabun untuk membersihkan vagina, dan menggunakan kondom ketika berhubungan seksual.

Selain itu, masih ada beberapa cara pencegahan yang bisa dilakukan, yaitu segera mengganti celana dalam setelah berenang atau melakukan aktivitas yang membuat celana dalam basah. Maka cobalah tidur tanpa menggunakan celana dalam, untuk memberikan ruang bagi sirkulasi udara. Selain itu, membersihkan vagina dari depan ke belakang untuk menghindari berkumpulnya jamur atau bakteri di vagina.

Mungkin Anda akan menjumpai beberapa obat infeksi vagina saat hamil yang dijual bebas di pasaran. Namun, tidak disarankan bagi Anda membelinya dengan sembarangan karena tidak semua orang cocok dengan dosis obat tersebut. Oleh karena itu, akan lebih baik jika Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter apabila infeksi vagina terjadi saat hamil, agar pengobatan yang dilakukan sesuai dengan penyebab dan kondisi ibu hamil.

Itulah tadi informasi mengenai penyebab infeksi vagina dan cara pencegahan yang tepat. Meskipun beberapa infeksi vagina tidak berbahaya, namun Anda tetap harus menanganinya dengan baik karena infeksi ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Namun, dalam kondisi tertentu Anda bisa memberikan efek pada janin di dalam kandungan, sehingga diperlukan penanganan yang lebih serius. Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi masalah infeksi vagina saat hamil pada dokter.  

Referensi :

-https://www.alodokter.com/terkena-infeksi-vagina-saat-hamil-apakah-berbahaya

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel