Kenali Gejala Dan Penanganan Dari Panu

Salah satu penyakit kulit yang kerap dialami penduduk daerah tropis dan subtropis adalah panu. Panu disebut juga sebagai tinea vesticolor. Penyakit kulit ini ditandai dengan munculnya bercak-bercak pada kulit. Ada yang bercak-bercaknya berwarna lebih terang dari kulit asli, ada pula yang lebih gelap.  Dalam artikel ini akan dibahas seluk beluk panu dan penanganannya.

Apa itu panu?

Panu, atau tinea vesticolor adalah bercak-bercak berwarna lebih terang atau lebih gelap yang timbul di permukaan kulit sebagai akibat perkembangan tidak normal dari mikroba kulit Malassezia
Pada kondisi normal, mikroba Malassezia ada dan hidup di permukaan kulit manusia. Keberadaan bakteri ini secara alami pada kulit dapat membantu melindungi tubuh dari patogen. Namun adanya berbagai pemicu dari dalam dan luar tubuh, pertumbuhan bakteri ini menjadi tidak normal. Muncullah bercak-bercak pada permukaan kulit. 

Panu
sumber gambar: dermatologyadvisor.com
Umumnya, bercak-bercak ini muncul di punggung, dada, lengan, dan leher. Selain memunculkan rasa gatal, panu juga mengganggu penampilan. Oleh karenanya, biasanya panu harus segera dibasmi. 

Pada kondisi panu dialami oleh orang berkulit gelap, panu dapat menyebabkan penderita kehilangan warna kulitnya, sehingga disebut hipopigmentasi. Sementara bila bagian kulit yang terkena panu justru menjadi lebih gelap dari kulit di sekitarnya, maka disebut hiperpigmentasi. Kedua kondisi ini sama-sama membuat penampilan menjadi berbeda. 

Panu ditandai dengan beberapa gejala berikut. 
  1. Muncul bercak yang menyebabkan kulit menjadi lebih terang atau lebih gelap dari kulit di sekitarnya.
  2. Tak jarang warna kulit menjadi merah muda, merah, lebih gelap, atau cokelat.
  3. Warna kulit ini lebih kentara saat penderita berjemur.
  4. Bagian bercak terasa kering, bersisik, dan gatal.
  5. Bercak bisa menghilang saat cuaca menjadi lebih dingin dan kelembaban berkurang.
Bila gejala-gejala di atas muncul, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang lebih serius. 

Mengapa Bisa Muncul Panu?

Panu umumnya, panu ini dialami oleh orang yang tinggal di daerah subtropis dan tropis, dimana kondisi iklimnya panas dan lembab. Kondisi iklim panas menyebabkan orang mudah berkeringat. Kondisi lembab pada tubuh akibat keringat dan didukung dengan lingkungan yang juga lembab dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri permukaan kulit yang berlebihan. Namun panu juga dapat dipicu oleh berbagai hal lain.

Panu diduga dapat dipicu oleh beberapa sebab berikut. 

1. Keringat Berlebih

Keringat berlebih membuat kulit menjadi lembab dan kondusif untuk perkembangbiakan bakteri.

2. Cuaca Yang Panas Dan Lembab

Cuaca yang panas dan lembab kondusif untuk perkembangbiakan bakteri Malassezia. Oleh karenanya, penyakit panu tidak banyak ditemukan di wilayah lain. Gejala panu dapat saja menghilang ketika pindah ke iklim yang lebih dingin.

3. Melemahnya Sistem Imun Tubuh

Pada kondisi tubuh normal, bakteri Malassezia telah ada di permukaan tubuh. Menurunnya kondisi kesehatan menurunkan pula sistem imun tubuh. Hal ini diduga dapat memperbesar peluang tumbuhnya bakteri dalam tubuh secara tidak normal. Termasuk bakteri yang ada di kulit manusia. 
Penurunan sistem imun juga dapat terjadi karena tengah mengkonsumsi obat tertentu. 

4. Kulit Berminyak

Bakteri Malassezia dapat memakan komponen lemak pada minyak yang diproduksi oleh kelenjar minyak pada kulit. Proses ini dapat menyebabkan perubahan pada pertumbuhan bakteri dan sel kulit yang baru.

5. Perubahan Hormon

Perubahan hormon akan menyebabkan berbagai perubahan pada produksi minyak di permukaan kulit, suhu tubuh, dan banyak lagi. Akibatnya dapat memicu pertumbuhan bakteri, yang dapat menyebabkan bercak-bercak pada kulit. 

Kapan Muncul Panu?

Berbagai pemicu tinea vesticolor di atas dapat dialami saat kondisi cuaca sedang panas dan lembab. 

Siapa Saja Yang Bisa Terkena Panu?

Panu dapat menyerang manusia berbagai usia. Meskipun dalam kondisi normal, tinea vesticolor tidak menyebabkan perubahan pada kulit. Tetapi berbagai pemicu yang disebutkan pada bagian sebelumnya dapat menyebabkan munculnya bercak-bercak pada kulit ini.

Warga Di Wilayah Mana Yang Rentan Terkena Panu?

Tidak semua warga dunia rentan terkenal tinea vesticolor. Negara-negara wilayah subtropis dan tropis yang beriklim panas dan lembab sangat kondusif untuk pertumbuhan bakteri Malassezia. Kondisi iklim ini diyakini dapat menyebabkan munculnya panu.

Bagaimana Cara Menangani Panu?

Kemunculan panu pada beberapa bagian tubuh dapat dideteksi sejak awal. Perhatikan gejala-gejala panu yang ada di bagian awal artikel ini. Saat sebagian atau seluruh gejala tersebut muncul, segeralah lakukan penanganan. Karena jika dibiarkan, bercak-bercak akan terus bertambah, baik jumlah maupun ukurannya. Bagaimanapun, lebih mudah menangani sebuah penyakit saat kondisinya masih awal. Kemungkinan pulih juga lebih besar bila gejala ditangani sejak masih dini. 

Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan secara mandiri untuk menangani panu
  1. Jaga kebersihan tubuh. Kebersihan tubuh dapat meminimalisir penyebaran panu menjadi lebih luas. Lakukan pembersihan tubuh secara teratur dengan air bersih dan sabun yang sesuai dengan kondisi kulit. 
  2. Kurangi paparan panas atau pemicu lainnya. Panas berlebih dapat menyebabkan kulit terus menerus lembab karena keringat. Kondisi ini memicu perkembangbiakan bakteri Malassezia pemicu panu. Hindari panas berlebih dengan bekerja di tempat teduh dan tidak lembab. Bila terpaksa bekerja di tempat yang panas, gunakan pakaian yang sesuai, sehingga keringat yang muncul dapat langsung terserap dan tidak meningkatkan kelembaban kulit.
  3. Gunakan salep atau obat panu yang dijual di pasaran. Di pasaran telah banyak beredar berbagai merek obat panu atau salep kulit. Gunakan sesuai petunjuk selama kurun waktu tertentu. Bila ada perubahan, teruskan pemakaian hingga sembuh. 
  4. Secara tradisional, mandi di air panas alam yang mengandung belerang dipercaya dapat mengurangi keluhan penyakit kulit. Cara ini dapat dicoba, tetapi pastikan pemandian yang digunakan bersih dan air yang dipakai mandi tidak terkontaminasi bahan berbahaya lain. Suhu air juga harus disesuaikan agar tidak justru membuat kulit melepuh. 
  5. Jika perawatan mandiri tidak mengurangi gejala, segera hubungi dokter. Bisa jadi kondisi panu lebih parah dari yang terlihat. Bagaimanapun, kondisi tubuh setiap orang berbeda. Penggunaan salep yang sama belum tentu menghasilkan efek yang sama pada dua orang. Oleh karena itu, agar penanganan lebih tepat, hubungi dokter. Dokter akan memberikan diagnosa, pemeriksaan, dan saran pengobatan yang tepat. Dokter mungkin akan melakukan pengerokan kulit untuk mengambil sampel bakteri guna memastikan diagnosanya. 

Panu
sumber gambar: ep.bmj.com
Panu dapat disembuhkan dengan penanganan dan perawatan yang tepat. Cara tradisional dan pengobatan mandiri dapat dilakukan. Tetapi bila dengan perawatan mandiri gejala masih ada atau justru lebih parah, sebaiknya segera menghubungi dokter yang tepat. Dokter akan memberikan saran perawatan dan pengobatan yang sesuai.

Bagaimana Cara Mencegah Terkena Panu? 

Panu dapat menyerang siapa saja yang tinggal di wilayah tropis dan subtropis. Namun penyakit ini dapat dicegah dengan beberapa langkah berikut. 

  1. Hindari berada di tempat yang panasnya berlebih.
  2. Berjemur secukupnya, terutama pada jam 8 sampai 10 pagi.
  3. Kenakan pakaian yang longgar agar tubuh tetap terasa sejuk.
  4. Jaga kebersihan tubuh.

Referensi:
https://hellosehat.com/penyakit/panu/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel