Benarkah Gangguan Buta Warna Itu Keturunan? Cari Tahu Faktanya

Banyak yang bertanya-tanya apakah benar gangguan buta warna itu keturunan? Buta warna adalah kondisi ketika kualitas penglihatan seseorang terhadap warna berkurang. Seseorang yang menderita gangguan ini akan sulit untuk membedakan warna tertentu (buta warna sebagian) atau seluruh warna (buta warna total).

Sayangnya penyakit buta warna merupakan jenis penyakit seumur hidup. Akan tetapi penderita dapat melatih dirinya, agar dapat beradaptasi dengan kondisi tersebut. Sehingga mereka bisa melakukan aktivitas sehari-hari berjalan dengan normal. Biasanya dokter juga akan menentukan metode penanganan yang tepat sesuai dengan tipe buta warna.

Ada sekitar 250 juta penduduk di dunia yang memiliki gangguan buta warna. Meskipun pada penderita dapat beradaptasi dengan kondisi mereka, namun tak jarang penyakit buta warna ini bisa mempengaruhi kegiatan sehari-hari. Misalnya penderita yang mengalami kesulitan untuk membedakan warna makanan, obat-obatan serta rambu-rambu lalu lintas.

Terlebih, penderita buta warna juga akan memiliki pilihan karir yang terbatas. Ada banyak pekerjaan seringkali membutuhkan syarat harus terbebas dari penyakit buta warna. Mari kita bahas lebih jauh tentang penyakit buta warna apakah termasuk penyakit keturunan atau bukan untuk menjawab pertanyaan sebagian besar pembaca yang penasaran dengan penyakit ini.

Gangguan Buta Warna
Sumber Gambar : pixabay.com

Apakah Buta Warna Penyakit Keturunan?


Hampir sebagian besar kasus buta warna yang ditemukan adalah kondisi genetik. Hal itu berarti penderita buta warna mendapatkan gangguan tersebut melalui keturunan keluarga. Meskipun sebagian besar ditemukan pada pria, namun tak jarang juga wanita beresiko terhadap kondisi ini.

Gangguan buta warna adalah penyakit keturunan yang diwariskan dari orang tua yang mengidap penyakit ini. Umumnya penyakit ini diturunkan dari seorang ibu ke anak laki-lakinya. Hal itu karena perempuan menjadi pembawa kelainan genetik penyakit buta warna. Meskipun pada perempuan itu sendiri tidak mengidap penyakit buta warna namun memiliki kemungkinan bayi yang dilahirkan mengidap kondisi tersebut.

Meskipun begitu, laki-laki yang menderita buta warna memiliki peluang kecil untuk menurunkan penyakit tersebut ke anaknya. Kecuali jika pasangannya adalah perempuan yang membawa kelainan genetik buta warna. meskipun sebagian besar buta warna adalah penyakit yang diturunkan atau diriwayatkan secara genetik, namun tidak menutup kemungkinan penyakit ini disebabkan oleh beberapa penyakit tertentu seperti diabetes glaukoma dan multiple sklerosis.

Buta Warna Sebagai Penyakit Genetik


Buta warna diturunkan pada kromosom ke-23 di mana berperan dalam menentukan jenis kelamin. Kromosom merupakan struktur yang mengandung gen dan bertugas untuk menginstruksikan pembentukan sel, jaringan serta organ di dalam tubuh. Kromosom ke 23 terdiri dari dua bagian yaitu kromosom x dan kromosom y.

Kelainan genetik yang menyebabkan gangguan buta warna hanya ditemukan pada kromosom x. Hal tersebut berarti laki-laki yang menderita buta warna memiliki kelainan gen hanya pada kromosom x. Sedangkan pada perempuan akan mengalami buta warna jika ada kelainan di kedua kromosom x.

Seorang perempuan yang hanya memiliki gen buta warna pada salah satu kromosom x-nya disebut sebagai pembawa gen penyakit buta warna. Akan tetapi dirinya tidak mengalami buta warna. Apabila nantinya anak yang dilahirkan dari ibu pembawa gen buta warna maka jika anaknya laki-laki kemungkinan besar akan mengalami buta warna. Namun bisa juga tidak mengidap gangguan buta warna jika kromosom x yang diturunkan adalah jenis kromosom yang normal.

Sedangkan apabila bayi yang lahir berjenis kelamin perempuan, maka buta warna hanya akan menyerang anak tersebut jika ibu dan ayah sama-sama membawa gen buta warna. Karena kemungkinan besar kromosom x dari ayah atau dari ibu akan diturunkan ke anak tersebut. Tapi jika salah satu orang tua saja yang mengidap atau membawa gen buta warna, maka kemungkinan besar anak perempuan tidak akan terkena buta warna.

Kenali Buta Warna Sejak Dini


Sayangnya hingga saat ini gangguan buta warna belum bisa dilakukan metode pengobatan untuk mengembalikan kemampuan penglihatan yang normal. Oleh karena itu, penting bagi para orang tua untuk mengenali tanda-tanda buta warna pada anak sejak dini. Hal tersebut bertujuan agar orang tua bisa membantu anak untuk beradaptasi dengan kondisinya dan bisa melakukan aktivitas maupun kesehariannya berjalan normal.

Untuk mengenali anak yang terkena gangguan buta warna di antaranya sebagai berikut:

Mengalami kesulitan untuk mengikuti pelajaran yang berhubungan dengan warna

Sulit untuk membedakan warna daging mentah dan yang sudah dimasak matang

Sulit untuk membedakan warna lampu lalu lintas di jalan

Dengan mengetahui beberapa gejala gangguan penyakit buta warna sejak dini, sehingga sebagai orang tua atau kerabat dekat maka bisa membantu penderita agar bisa beradaptasi terhadap lingkungannya. Misalnya dengan menggunakan lampu yang terang di rumah untuk membantu anak agar dapat memperjelas warna yang ada.

Demikian itulah penjelasan tentang gangguan pada penderita buta warna. Semoga bisa menjadi sumber informasi yang bermanfaat bagi pembaca dan bisa mengenali gejala penyakit ini sejak dini. Dengan mengetahui gangguan buta warna tentu akan lebih memudahkan Anda untuk memberikan penanganan.

Referensi :

-https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/buta-warna-penyakit-keturunan/
-https://www.alodokter.com/buta-warna


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel