Inilah Cara Mengatasi Dan Mencegah Rasa Kantuk

Dalam bahasa Inggris rasa kantuk disebut dengan nama drowsiness. Penyebutan ini merujuk pada suatu kondisi seseorang yang ingin tidur tetapi diwaktu yang kurang tepat. Misalnya ketika sedang sibuk bekerja, belajar atau mengendarai kendaraan. Perasaan kantu tersebut sering muncul dengan tanda atau gejala tubuh merasa lelah, capai, kesadaran menurun hingga tertidur tanpa sengaja.

Kenapa Muncul Kantuk?

Perasaan ngantuk atau kantuk pada umumnya terjadi akibat dari kurang tidur. Perlu diketahui jika setiap orang itu membutuhkan waktu istirahat dan tidur yang berbeda-beda. Hal ini tergantung dan harus disesuaikan dengan usia beserta kegiatan sehari-hari yang biasanya dilakukan. Tetapi secara ideal, saat masuk usia dewasa kebutuhan tidurnya antara 7 hingga 9 jam sehari. Sedangkan untuk anak-anak dan remaja adalah 9 jam, balita 10 hingga 12 jam dan bayi sekitar 16 sampai 18 jam.

Banyak yang menganggap bahwa perasaan mengantuk itu merupakan suatu kondisi yang sangat biasa dan normal. Namun dibalik itu, kantuk dapat memunculkan resiko yang cukup serius seperti gangguan kerja dan tingkat produktifitas baik itu di sekolah, kantor dan sebagainya. Selain itu juga memiliki pengaruh besar terhadap tingkat emosi, komunikasi hingga masalah sosial. Bahkan yang lebih fatal lagi adalah kecelakaan di lingkungan kerja atau kecelakaan di jalan raya.

Tidak jarang, kantuk menjadi pertanda adanya suatu masalah kesehatan maupun serangan penyakit tertentu. Contohnya antara lain narkolepsi, sleep apnea, insomnia, diabetes, restless leg syndrome, stres, depresi, rasa cemas dan gangguan kejiwaan lainnya.

Rasa Kantuk
sumber gambar: doktersehat.com

Penyebab Dan Gejala Kantuk

Ada banyak sekali penyebab yang menjadikan orang dihinggapi oleh rasa kantuk dan ingin tidur. Sebagian besar diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Kurang Istirahat

Sebagaimana yang sudah disebutkan pada bagian awal, setiap orang dewasa membutuhkan waktu untuk istirahat dan tidur kurang lebih 7 hingga 9 jam setiap hari. Jika waktu tersebut dikurangi dan dipakai untuk melakukan kegiatan lagi misalnya begadang atau lembur kerja, pasti pada siang hari akan dilanda oleh rasa lelah dan mengantuk.

2. Perubahan Pola Tidur

Ada sebagian orang yang memiliki pekerjaan atau profesi dimana tugas yang dijalankannya sering membuat dia harus bekerja pada malam hari. Namun pada beberapa hari berikutnya harus bekerja di pagi, siang atau sore hari. Pekerjaan yang dilakukan secara shift ini akan mengakibatkan dirinya sering mengalami perubahan pola atau jadwal tidur.

Pola tidur yang selalu berubah-ubah dan tidak teratur ini bisa menimbulkan gangunan pada irama tubuh yang dinamakan ritme sirkadian. Setelah gangguan ini muncul, dampaknya berupa perasaan kantuk karena fisik dan tubuh tidak memiliki waktu yang cukup untuk menjalani proses adaptasi.

3. Gangguan Tidur

Gangguan tidur juga sering dituding sebagai penyebab munculnya keluhan kantuk yang seringkali terjadi secara berlebihan di siang hari. Salah satu dari gangguan tidur ini adalah OSA yang tidak lain merupakan singkatan dari obstructutive sleep apnea. Gangguan ini lebih sering muncul ketika terjadi hambatan terhadap aliran udara saat sedang tidur. Akibatnya kualitas tidur jadi berkurang dan pada siang harinya akan dilanda perasaan mengantuk.

Gangguan tidur berikutnya dinamakan hipersomnia, yaitu suatu kondisi dimana seseorang butuh waktu lebih lama untuk istirahat dibandingkan kebutuhan normal. Sampai saat ini penyebab utama dari gangguan ini belum dapat diketahui secara pasti, tetapi diduga memiliki hubungan erat dengan riwayat trauma, faktor keturunan atau genetik dan infeksi virus.

4. Gangguan Psikis

Ada beberapa jenis gangguan psikis yang bisa memunculkan rasa kantuk dan selalu ingin tidur. Misalnya sebuah peristiwa yang membuat seseorang jadi depresi, mudah murung dan kehilangan ketertarikan atau minat terhadap beberapa jenis kegiatan.

5. Gangguan Metabolik

Beberapa jenis gangguan metabolik yang seringkali mengakibatkan terjadinya perasaan ingin tidur dan mengantuk adalah kadar gula atau kadar natrium yang terlalu rendah. Kedua kondisi ini dapat membuat tingkat kesadaran seseorang jadi menurun kemudian mengantuk. Kondisi ini kemudian disusul dengan peristiwa tertidur atau tidak sadar dan kurang tanggap atas kondisi sekitar.

Sedangkan untuk gejalanya, yang biasanya sering muncul yaitu perasaan mengantuk yang teramat sangat di siang hari. Selain itu penderitan mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi, mudah dan cepat tersinggung atau marah. Jika masalah kantuk ini berhubungan dengan kondisi kejiwaan atau depresi, akan muncul gejala lain yaitu murung dan selalu merasa sangat malas melakukan aktivitas. 

Teknik Mengatasi Kantuk

Perasaan mengantuk atau perasaan mengantuk dapat diatasi melalui beberapa metode sekaligus. Tapi semuanya harus disesuaikan dengan kondisi penderita dan faktor yang menjadi penyebabnya. Agar bisa dipastikan sumber penyebabnya, dokter biasanya akan menjalankan proses pemeriksaan dan diagnosa seperti cek darah, EEG (electroencephalogram), CT scan kepala, tes urine hingga sleep studies. Selanjutnya dilakukan dua macam metode penyembuhan, yakni:

1. Pengobatan Mandiri

Sebelum pengobatan mandiri dilakukan, harus diketahui lebih dulu hal-hal yang membuat pasien mengalami perasaan mengantiuk. Apakah karena tekanan jiwa atau stres, rasa ceman, perasaan bosan atau masalah dan gangguan kesehatan fisik. Untuk mengetahui secara lebih jelas, biasanya dokter akan membuka ruang tanya jawab dan konsultasi. Setelah itu dokter akan memberikan saran untuk merubah pola tidur agar kualitas istirahat bisa ditingkatkan.

2. Pengobatan Medis

Selain memberi tahu cara pengobatan mandiri, dokter juga akan memberi pengobatan medis, yaitu memberikan beberapa jenis obat tertentu. Apalagi jika rasa kantuk yang muncul diakibatkan oleh gangguan kesehatan fisik atau penyakit. Dosisnya tentu saja disesuaikan dengan kondisi pasien. Misalnya obat jangka pende untuk menangani insomnia akut atau obat jangka panjang apabila ada gangguan yang sifatnya khusus.

Kemudian apabila kantuknya disebabkan oleh gangguan tidur misalnya OSA, biasanya dibutuhkan informasi lain yang jadi penyebabnya. Setelah itu digunakan masker tekanan positif ketika sedang tidur untuk melancarkan aliran pernafasan. Tapi apabila penyebabnya adalah depresi, maka proses penyembuhannya dilakukan melalui psioterapi dan pemberian obat penenang pikiran.

Tips Pencegahan

Selalu menjaga pola tidur merupakan salah satu cara dan tips paling cerdik dan jitu guna mencegah munculnya gangguan rasa kantuk dan perasaan mengantuk khususnya pada siang hari. Selain itu waktu tidur di malam haris harus disesuaikan dengan kebutuhan agar tetap segar saat bangun pada pagi hari. Jika waktu tidurnya berkurang, akan berakibat pola tidur yang menjadi tidak normal.

Kemudian apabila pada hari sebelumnya waktu tidurnya berkurang misalnya karena harus bertugas lembur, maka untuk malam berikutnya jam tidurnya perlu ditambah. Meski demikian harus selalu dipahami pula, bahwa teknik ini bukan mengandung arti mengganti kualitas tidur yang sebelumnya hilang.
Tips berikutnya, jangan terlalu sering begadang atau bekerja pada malam hari. Orang yang sering begadang dan melakukan kegiatan di malam hari sangat disarankan untuk mengurangi kebiasaan tersebut. Apabila ternyata tidak dapat dikurangi, saran terbaiknya, yaitu selalu melakukan kegiatan tersebut dibawah lampu yang cahayanya dibuat terang benderang.

Perhatikan pula, jangan terlalu sering mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein misalnya kopi saat bekerja dan melakukan kegiatan di malam hari. Kafein memang merupakan obat mujarab untuk menghilangkan perasaan mengantuk, tetapi hanya bersifat sementara saja. Satu hal lagi yang tidak kalah penting, olahraga harus rajin dilakukan secara rutin untuk meningkatkan kualitas tidur agar rasa kantuk tidak pernah muncul lagi.

Referensi; 
https://www.alodokter.com
https://doktersehat.com
https://www.halodoc.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel