Mengantuk Berlebihan Ketika Siang? Bisa Jadi Anda Hypersomnia

Wajar jika seseorang yang kurang tidur kemudian merasa mengantuk berlebihan ketika beraktivitas. Namun berbeda ceritanya ketika orang tersebut ternyata sudah tidur dengan durasi yang cukup. Pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi akhirnya terganggu karena sesekali terkantuk. Jika Anda mengalami hal ini, menambah jam tidur tidak akan berjalan efektif. Karena memang substansi masalahnya bukan kurang tidur. 

Mengantuk Berlebihan

Apa itu Hypersomnia?

Istilah ini mungkin tidak begitu familiar bagi Anda, tapi sangat penting untuk dipahami. Istilah ini digunakan untuk orang yang merasa mengantuk berlebihan di siang hari. Sedangkan jika mereka tidur siang, mereka akan tidur dengan waktu yang terlalu lama dibanding orang kebanyakan. Karenanya penderita akan terganggu aktivitasnya, bahkan ia pun menjadi kurang bisa memahami informasi yang diberikan atau lebih lambat untuk mencerna. 

Mungkin ada yang berpikir bahwa hal ini biasa terjadi jika seseorang tidak terlalu banyak berpikir atau menganalisa ketika beraktivitas. Nyatanya, penderita hypersomnia akan tetap merasa mengantuk ketika mereka melakukan aktivitas yang sangat berkonsentrasi seperti mengemudi sekalipun. Karenanya hal ini perlu segera ditangani, mengingat akan sangat berbahaya jika memaksakan mengemudi saat mengantuk. 

Penyebab Hypersomnia atau Ngantuk Berlebihan

Hypersomnia terdapat dua macam, yakni primer dan sekunder. Keduanya memiliki jenis penyebab yang berbeda, dan jenis primer lebih langka diderita orang. Pada orang yang normal, dalam sistem saraf terdapat fungsi yang bisa mengatur jam biologis setiap orang, kapan waktunya untuk beraktivitas, makan, tidur dan sebagainya. Hypersomnia primer terjadi karena adanya gangguan pada fungsi tersebut, sehingga penderita merasa mengantuk berlebihan pada waktu yang salah. 

Sedangkan untuk hypersomnia sekunder, sebabnya adalah kelelahan fisik, waktu tidur yang kurang, memiliki penyakit yang kronis, mengonsumsi obat-obatan dan alkohol. Hypersomnia sekunder merupakan gangguan yang wajar dialami oleh siapapun, karenanya banyak yang mengalami. Dibangkan dengan hypersomnia primer, yang hanya bisa terjadi karena kelainan genetik, lingkungan atau penyakit langka yang berdampak pada rasa mengantuk. 

Gejala Lain Hypersomnia 

Hypersomnia juga bisa diidentifikasi dengan gejala lain sebagai berikut:
  • Mengalami cemas berlebihan
  • Nafsu makan berkurang 
  • Sulit untuk mengingat hal meski sederhana
  • Sulit untuk menganalisa dan berbicara 
  • Lemas 
  • Gangguan emosi 

Bagi Anda yang mengetahui gangguan narkolepsi mungkin akan berpikir bahwa gangguan mengantuk berlebihan versi hypersomnia sangat mirip. Padahal, terdapat perbedaan yang signifikan pada proses mereka ‘tertidur’. Dimana penderita narkolepsi sangat sulit mengendalikan hal itu, sehingga ketika kantuk itu menyerang, mereka akan tidur tiba-tiba. Berbeda dengan penderita hypersomnia yang masih bisa menahan diri untuk tidak tertidur. 

Mengatasi Hypersomnia 

Seperti penyakit lain, untuk mengatasi gangguan hypersomnia ini juga dilakukan berdasarkan jenis penyebabnya. Kondisi-kondisi yang menjadi penyebab hypersomnia jenis sekunder dihilangkan dan juga sering disertai konsumsi obat stimulan, tentunya dengan resep dari dokter supaya tidak terlalu menimbulkan banyak efek samping. Sedangkan untuk hypersomnia primer lebih sulit untuk mengatasinya dan perlu dicari tahu dulu penyebabnya. 

Siapapun bisa mengalami gangguan mengantuk berlebihan ini, kecuali jika mau untuk menerapkan gaya hidup sehat. Atur kondisi supaya Anda bisa tidur dengan berkualitas, mulai dari suasana kamar yang nyaman untuk beristirahat, menghindarkan dari barang-barang yang bisa mengganggu dan melakukanya pada jadwal yang teratur. Hal itu akan membuat Anda lebih mudah mendapatkan tidur yang nyenyak. 
Jika sebelumnya Anda adalah perokok aktif atau sering mengonsumsi alkohol, maka sebaiknya kebiasaan itu segera dikurangi. Alihkan kepada hal-hal yang lebih sehat untuk dikonsumsi dan konsisten dalam menjalaninya. Karena hal itu bisa memberikan Anda lebih banyak energi serta meningkatkan kualitas metabolisme tubuh, agar kemudian tidak mudah sakit. Seandainya kondisinya tetap parah meskipun sudah menjalani hidup sehat, dokter biasanya akan memberikan obat tambahan. 

Biar Saja Mengantuk Berlebihan!

Bagi Anda yang tidak banyak aktivitas di siang hari, misalkan seperti ibu rumah tangga, mungkin akan menyepelekan hal ini. Karena dianggap bahwa meski kemudian setiap hari tidur siang dalam durasi lama, hal itu tidak mengganggu aktivitas. Sayangnya pemikiran seperti itu salah karena tidur siang yang terlalu lama pun, apalagi jika dilakukan dalam jangka panjang bisa berbahaya. Hal ini bisa berdampak pada penyakit serius pada jantung. 

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di University of Tokyo pada 307.237 orang sebagai sampel, didapatkan hasil bahwa durasi tidur siang yang terlalu lama berdampak buruk bagi kesehatan. Peneliti menemukan bahwa tidur lebih dari 1 jam meningkatkan resiko penyakit jantung hingga 82%. Selain itu juga meningkatkan risiko diabetes tipe 2 hingga 46 %. Risiko terkena sindrom metabolik juga meningkat akibat kebiasaan itu. 

Karenanya jika Anda mulai merasakan mengantuk berlebihan, meskipun sudah mengikuti aturan durasi tidur normal, segera konsultasikan ke dokter, terlepas itu mengganggu atau tidaknya terhadap aktivitas. 


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel