Wajib Baca! Pengobatan dan Pengendalian Penyakit Asma Agar Segera Mereda

Penyakit asma seringkali menjadi penyakit yang ditakuti oleh banyak orang. Bagaimana tidak, seseorang yang menderitaA penyakit ini seringkali mengalami sesak nafas hingga tersengal-sengal. Tak hanya bagi si penderita asma, bahkan orang yang melihat pun akan menjadi khawatir dan ketakutan ketika melihat si penderita kesulitan bernafas dan membayangkan mereka kehabisan nafasnya.

Gangguan asma dapat dialami oleh semua orang, baik yang berusia muda maupun yang berusia tua. Di Indonesia sendiri, telah banyak orang yang menderita penyakit ini. Bahkan, cukup tinggi angka kematian masyarakat Indonesia yang disebabkan oleh masalah asma. Setelah dilakukan penyesuaian umur dari berbagai penduduk di Indonesia, menjadikan Indonesia menempati urutan ke-19 di dunia perihal kematian akibat asma.

Wajib Baca! Pengobatan dan Pengendalian Penyakit Asma Agar Segera Mereda

Pengertian Penyakit Asma

Asma merupakan jenis penyakit kronis atau jangka panjang yang terjadi pada saluran pernapasan dan ditandai dengan adanya peradangan dan penyempitan saluran pernapasan seseorang. Penyakit ini membuat penderitanya mengalami rasa sesak pada dadanya dan kesulitan bernapas. Selain itu, penderita asma biasanya juga sering mengalami gejala lain, seperti timbulnya batuk-batuk, nyeri dada, dan mengi.

Bagi seseorang yang menderita penyakit asma, saluran pernapasannya menjadi lebih sensitif dibandingkan dengan orang yang tidak menderita penyakit ini. Ketika paru-paru penderita asma terganggu, maka otot-otot saluran pernapasannya akan menjadi kaku dan membuat saluran pernapasan tersebut menyempit. Hal ini menjadi pemicu meningkatnya produksi dahak yang menjadikan penderita asma makin sesak dan sulit bernapas.

Penyebab terganggunya paru-paru penderita asma masih belum diketahui secara jelas. Namun, ada beberapa hal yang kerap menjadi pemicu terganggunya kinerja paru-paru seseorang, seperti asap rokok, bulu binatang, aktivitas fisik yang lumayan berat, udara dingin, infeksi virus, debu dan polusi udara, atau bahkan paparan zat kimia. Sehingga, jika anda sedang menderita asma, sebaiknya anda menghindari berbagai pemicu tersebut.

Jika saat kanak-kanak, seseorang didiagnosa menderita gangguan asma oleh dokter, biasanya gejalanya akan menghilang ketika ia menginjak masa remaja. Namun, gejala tersebut akan muncul kembali ketika ia dewasa. Tetapi jika gejala asma yang diderita tergolong menengah atau berat ketika kanak-kanak, gejalanya cenderung tetap ada pada saat remaja. Walaupun begitu, asma juga bisa dialami seseorang pada usia berapapun.

Pengobatan Penyakit Asma

Pengobatan asma terdiri dari dua tujuan, yaitu meredakan gejala asma dan mencegah gejala tersebut kambuh. Untuk itu, dokter biasanya menyesuaikan rencana pengobatan yang dilakukan dengan kondisi pasien pengidap penyakit asma. Rencana pengobatan asma meliputi cara mengenali dan menangani gejala yang ditimbulkan dari yang ringan hingga berat, serta obat-obatan yang harus digunakan untuk mengatasi gangguan asma.

Bagi pasien yang menderita asma, sebaiknya mengetahui berbagai hal yang dapat memicu kambuhnya asma mereka dan segera menghindarinya. Jika gejala asma kembali muncul, obat yang biasanya direkomendasikan untuk digunakan dalam meredakan asma adalah inhaler. Namun, jika gangguan asma semakin memburuk walaupun telah menggunakan inhaler atau mengkonsumsi obat, sebaiknya pasien segera dibawa ke rumah sakit agar segera mendapatkan penanganan oleh dokter.

Pengendalian Penyakit Asma

Asma memang sering membuat cemas bagi penderitanya maupun orang yang melihatnya. Karena mengganggu sistem pernapasan seseorang, maka akan berakibat fatal jika asma tersebut memburuk dan tidak segera diatasi. Penderitanya bisa jadi mengalami sesak di dadanya dan kesulitan bernapas yang parah hingga menimbulkan kematian karena kehabisan napas. Namun, kondisi ini masih dapat dikendalikan dengan memperhatikan hal-hal berikut ini.

  • Mengenali dan menghindari berbagai hal yang memicu timbulnya asma.
  • Menjalankan rencana penanganan asma yang dibuat bersama dokter.
  • Mengenali serangan asma dan melakukan pertolongan pertama yang yang tepat.
  • Menggunakan dan mengkonsumsi obat-obatan asma yang diresepkan dokter secara teratur.
  • Selalu memonitor kondisi saluran pernapasan.

Selain itu, bagi penderita asma biasanya disarankan untuk menggunakan alat bantu pernapasan ketika mengalami sesak dan sulit bernapas. Alat bantu ini berfungsi mengubah obat cair di dalamnya menjadi uap agar dapat dihirup dan masuk ke dalam paru-paru. Penggunaan obat asma dengan cara dihirup seperti ini dinilai lebih efektif karena dapat langsung masuk ke saluran pernapasan.

Alat bantu pernapasan untuk penyakit asma adalah inhaler dan nebulizer. Kedua alat ini sama-sama bekerja dalam mengendalikan gejala serta meredakan gangguan asma. Penggunaan inhaler sangat mudah, anda hanya perlu mengocok dan menekan inhaler, kemudian langsung menghirup uap dari corongnya secara perlahan. Kemudian, menahan napas selama minimal 10 detik setelah menghirupnya agar uang obat bekerja dengan baik dalam paru-paru.

Sedangkan nebulizer berbentuk mesin yang dihidupkan dengan tenaga baterai atau listrik. Nebulizer dilengkapi dengan selang yang memiliki masker di ujungnya untuk digunakan saat menghirup obat. Alat ini umum digunakan untuk penderita asma kronis. Namun, pasti anda tidak menghendaki asma anda menjadi kronis, oleh sebab itu anda harus menghindari pemicu asma dan melakukan pengobatan dengan baik agar penyakit asma tidak kambuh.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel